Analisis Kontrastif Terhadap Makna Kata Oishii dalam Bahasa Jepang dan Makna kata Enak dalam Bahasa Indonesia

  1. Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengarkan kata enak. Dalam bahasa Jepang kata ini diartikan dengan Oishii. Namun demikian pada pemakaian sehari-hari makna kata oishii dalam bahasa Jepang lebih sempit dibanding dengan makna kata enak dalam bahasa Indonesia. Tentu saja ini menjadi masalah dalam pemakaian dan padanan kata ketika menjelaskan hal ini kepada orang asing, baik orang Jepang ke orang Indonesia maupun sebaliknya. Dalam kamus Bahasa Indonesia enak dijabarkan dengan sedap; lezat untuk rasa;  terasa sehat atau segar untuk menyatakan kondisi badan. Arti enak dalam kamus Kenji Matsura adalah enak, sedap, lezat, dan nikmat. Dari hal di atas dapat dilihat bahwa enak dalam bahasa Indonesia bisa menyatakan kondisi badan atau keadaan, sedangkan enak dalam penterjemahan orang Jepang dalam kamus Kenji Matsura hanya menerangkan kata enak untuk makanan. Misalnya dalam kalimat :

  1. とてもおいしいもの。

`totemo oishii mono`

diartikan dengan `makanan yang luar biasa enaknya`

  1. うなぎはとてもおいしい。

`unagi wa totemo oishii`

diartikan dengan `belut gurih sekali`

  1. おいしいおちゃでした。

`oishi ocha deshita`

diartikan dengan `enak tehnya`

  1. たべものをおいしくたべる。

`tabemono o oishiku taberu`

diartikan dengan `menikmati makanan dengan lezat`

  1. こんなおいしい物はたべたことがありません。

`konna oishii mono wa tabeta koto ga arimasen`

diartikan dengan `belum pernah saya merasai makanan yang selezat ini`

Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa oishii dalam bahasa Jepang bila dipadankan kedalam bahasa Indonesia akan diartikan enak, lezat, gurih dan nikmat yang menandakan bahwa kata tersebut hanya untuk makanan atau minuman saja.

 

  1. Analisis Data

Berikut beberapa kata dalam percakapan bahasa Indonesia yang menggunakan kata enak:

  1. Hari ini badanku sedang tidak enak.
  2. Makanan ibu hari ini enak sekali.
  3. Aku jadi tidak enak sama dia.
  4. Enak saja, maunya menang sendiri.
  5. Enaknya, ngapain ya hari ini!

Berikut kata-kata enak yang diberikan awalan ke- dan se-:

  1. Jangan seenaknya memperlakukan orang.
  2. Kalau dipijit seperti ini jadi keenakkan.

Berikut kata enak yang mengandung arti memarahi:

  1. Enak kan, makanya nurut kata orang tua!

Kalimat-kalimat di atas sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam percakapan yang informal. Dalam bahasa Indonesia kata enak untuk menyatakan kondisi dapat dimengerti oleh lawan bicara, namun demikian bagi orang asing yang belajar bahasa Indonesia mungkin akan timbul pertanyaan. Kalimat-kalimat di atas tentu akan berbeda apabila diterjemahkan kedalam bahasa Jepang. Kata enak yang terdapat di bahasa Indonesia tentu saja akan janggal bila diterjemahkan menjadi oishii dalam bahasa Jepang, bahkan seperti yang telah kita ketahui untuk menyatakan kondisi badan dalam bahasa Inggris pun tidak diterjemahkan dengan delicious.

Persamaan kata enak dalam bahasa Indonesia adalah lezat, nikmat, dan mak nyus (kata yang dipopulerkan oleh Bondan dalam acara kuliner di televisi). Namun demikian pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari kita jarang sekali mengucapkan kata lezat dan nikmat untuk mengapresiasikan makanan atau minuman. Kita lebih cenderung menggunakan kata enak untuk mengapresiasikannya. Sehingga dalam penterjemahannya kata nikmat dan lezat lebih mendekati makna kata oishii dalam bahasa Jepang karena cakupannya tidak seluas makna kata enak, kata lezat dan kata nikmat hanya diperuntukkan untuk menerangkan makanan dan minuman.

Berikut akan dijabarkan arti kata yang dipaparkan di atas setelah penulis membagikan angket kepada mahasiswa pasca sarjana UPI (sabtu, 10 Januari 2009):

  1. Hari ini badanku sedang tidak enak

ー今日は体の調子がよくないです。

`kyou wa karada no choushi ga yokunai desu`

ー今日は体の調子がよくないです。

`kyou wa karada no choushi ga yokunai desu`

ー今日は本当にだるいな。

`kyou wa hontou ni darui na`

ー今日は調子がだるいだね。

`kyou wa choushi ga darui da ne`

  1. Makanan ibu hari ini enak sekali.

ー今日母が作った料理はとてもおいしいです。

`kyou haha ga tsukutta ryouri wa totemo oishii desu`

ー今日の料理がうまかったです。

`kyou no ryouri ga umakatta desu`

ー今日の母さんのごはんおいしいね。

`kyou no kaasan no gohan oishii ne`

ー今日の母さんのごはんおいしいね。

`kyou no kaasan no gohan oishii ne`

  1. Aku jadi tidak enak sama dia.

ー彼にちょっと‘きもい‘くなった。

`kare ni chotti kimoi kunatta`

ー彼との雰囲気はよくなくなってしまう。

`kare to no fun`iki wa yokunakunatte shimau`

ー彼に申し訳ないことがあります。

`kare ni mooshiwakenai koto ga arimasu`

ー彼に申し訳ないことがある。

`kare ni mooshiwakenai koto ga aru`

  1. Enak saja, maunya menang sendiri.

ーいいかげんなことを勝手にするな。

`iikagenna koto o katte ni suru na`

ーほら?勝手にしないでよ。

`hora? katteni shinai de yo`

ーほら?勝手にしないよ。

`hora? katteni shinai yo`

  1. Enaknya, ngapain ya hari ini?

ー今日、何をすればいいな。

`kyou, nani o sureba ii na`

ー今日はなにをするの?

`kyou wa nani o suru no`

ー今日は何をするのかな。。

`kyou wa nani o suru no ka na`

ー今日は何をするか。

`kyou wa nani o suruka`

  1. Jangan seenaknya memperlakukan orang.

ー勝手に人を扱うな。

`katteni hito o atsukau na`

ー人に対して自分勝手にしなさいよ。

`hito ni taishite jibun katte ni shinasai yo`

ー人に対しては勝手にするな。

`hito ni taishite wa katte ni suru na`

  1. Kalau dipijit seperti ini jadi keenakkan.

ーこんなにマッサージしてくれて、うまい!

`konna ni massaaji shitekurete, umai!`

ーこんなにマッサージをしてくれるなんて最高だね。

`konna ni massaaji o shitekureru nante saikou da ne`

ーこんなにマッサージをしてくれる、うまいだね。

`konna ni massaaji o shite kureru, umai dane`

  1. Enakkan, makanya nurut kata orang tua!

ーやはり親のことばに従わなくちゃだめよ!

`yahari oya no kotoba ni shitagawanakucha dame yo!`

ーうまくいってるでしょ!親のことばに関かなくちゃだめよ。

`umaku itteru desho! oya no kotoba ni kan kanakucha dame yo`

ーうまいでしょ!親のことばに関かなくちゃだめよ。

`umai desho! oya no kotoba ni kan kanakucha dameyo`

 

Tentu saja hal yang telah dijabarkan di atas hanya nomor 2 yang memang seharusnya mempergunakan kata oishii. Nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 memang mempunyai padanan sendiri sekalipun dalam bahasa Indonesia kita mempergunakan kata enak, jika mengutarakan kata-kata yang tersebut di atas. Pada nomor 1, untuk menyatakan kondisi badan yang tidak enak, dalam bahasa Jepang responden menterjemahkannya dengan choushi ga yokunai atau darui. Terbukti bahwa untuk menyatakan kondisi badan sama sekali tidak mempergunakan kata oishii dalam penterjemahannya. Sedangkan untuk nomor 2, hampir semua responden menterjemahkan kata enak untuk makanan dengan oishii, namun ada satu responden yang menterjemahkannya dengan kata umai. Terbukti bahwa untuk menyatakan enak dalam mengapresiasikan makanan, kata umai juga dipergunakan dalam budaya bahasa Jepang. Umai dalam kamus Kenji Matsura dijabarkan dengan enak; sedap; lezat; dan nikmat misalkan dalam kalimat umai mono `makanan yang enak`, kata umai  dalam kamus tersebut merujuk pada tiga hal yaitu: untuk makanan, untuk menyatakan pandai atau pintar; pada contoh nihongo ga umai `bahasa Jepangnya pintar`, dan ketiga untuk menyatakan pendapat misalkan pada kalimat sore wa umai kangae da `itu pikiran yang baik`. Pada nomor 3, kata enak disana diterjemahkan dengan, funiki wa yokunai, kimoi, dan kare ni mooshiwakenai koto. Pada nomor ini kata enak memang tidak ada hubungannya sama sekali dengan makanan, namun lebih bersifat keadaan perasaan kepada orang lain. Sehingga dalam penterjemahannya tidak ada yang menterjemahkannya dengan oishii. Sedangkan pada nomor 4, semua responden menterjemahkan kata seenakknya, dengan kata katteni dalam bahasa Jepang. Dalam kalimat ini kata enak diberi awalan se- dan akhiran –nya, sedangkan dalam bahasa Jepang tidak ada awalan dan akhiran pada kata yang dapat merubah arti. Sehinga arti yang tepat dalam bahasa Jepang pada pertanyaan nomor 4 adalah dengan mempergunakan kata katteni yang mempunyai arti seenakknya. Nomor 5, dalam bahasa sehari-hari kita sering menggunakan kata enak untuk menyatakan keinginan atau harapan. Dalam penterjemahannya adalah sureba ii na, suru no?, suru no kana, dan suru ka?.  Jawaban yang diharapkan penulis adalah sureba ii desuka atau sureba ii, yang mendekati penterjemahan dalam bahasa Indonesia. Pada pertanyaan nomor 6, hampir sama dengan makna pertanyaan nomor 4, sehingga jawaban responden menggunakan katteni untuk menterjemahkan kata seenakknya dalam bahasa Indonesia. Pada pertanyaan nomor 7, kata keenakkan diterjemahkan dengan umai dan saikou. Saikou dalam kamus Kenji Matsura adalah tertinggi; paling tinggi; teratas. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa kata umai dapat dipergunakan untuk menyatakan kondisi dan untuk mengapresiasikan makanan. Pada pertanyaan nomor 8, untuk menyatakan kata enakkan! responden menterjemahkannya dengan yahari, umaku itteru desho, dan umai desho. Jawaban yang menurut penulis lebih tepat adalah dengan menggunakan kata yahari. Yahari dalam kamus Kenji Matsura diterjemahkan dengan juga; tetap contohnya pada, 犬はやはり犬だ`inu wa yahari inu da` anjing tetap anjing dan バスはやはりこない`basu wa yahari konai` bus belum juga datang. Sekalipun tidak ada kata enakkan seperti pada contoh nomor 8, makna yang mendekati dari kata tersebut lebih cocok apabila diterjemahkan dengan yahari.

Dari data yang dikemukakan di atas dapat dilihat bahwa kata oishii dalam bahasa Jepang dan kata enak dalam bahasa Indonesia mempunyai banyak perbedaan makna. Makna yang sama hanya merujuk pada apresiasi terhadap makanan dan minuman saja.

 

 

 

 

 

 

  1. Kesimpulan

 

Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian data di atas adalah bahwa makna kata tidak sama dengan arti kata. Sekalipun mempunyai arti yang sama belum tentu makna yang dihasilkan dalam kalimat mempunyai kesamaan. Dari delapan soal yang di analisis dapat terlihat bahwa kata enak dalam bahasa Indonesia banyak dipergunakan untuk berbagai hal, keadaan, dan kondisi. Misalnya untuk menyatakan enak pada kondisi badan, menyatakan enak pada makanan, menyatakan enak ketika mengapresiasikan perasaan, menyatakan enak untuk mengapresiasikan rasa marah atau komplain, menyatakan enak untuk mengapresiasikan keinginan atau harapan, menyatakan enak untuk melakukan tindakan atau aktifitas, menyatakan enak untuk penegasan terhadap sesuatu hal.

Perbeda dalam kata oishii, oishii hanya mencakup makna kata untuk menyatakan perasaan suka terhadap makanan atau minuman seperti contoh soal nomor 2. Dalam bahasa Indonesia akan lebih tepat jika diterjemahkan dengan lezat atau nikmat. Karena makna kata ini hanya menerangkan pada makanan dan minuman. Dalam Kamus Besar Indonesia (2008) adalah Lezat atau sedap; enak tentang rasa makanan atau minuman.

Dari data yang telah dipaparkan di atas tentang pengkontrastifan kata oishii dan enak, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata oishii dalam bahasa Jepang akan mempunyai makna yang mendekati kata lezat atau nikmat dalam bahasa Indonesia karena arti katanya hanya menekankan pada sesuatu hal yang ada hubungannya dengan makanan dan minuman saja. Sedangkan, kata enak dalam bahasa Indonesia yang mempunyai arti lebih banyak akan lebih tepat jika dipadankan dengan kata umai dalam bahasa Jepang yang juga mempunyai arti yang mirip dalam pemakaiannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Kamus Besar Indonesia, 2008

Kamus Kenji Matsura, 1994

Sutedi, dedi. 2004. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Humaniora, Bandung.

Wikipedia. www. wikipedia.com

 

3 pemikiran pada “Analisis Kontrastif Terhadap Makna Kata Oishii dalam Bahasa Jepang dan Makna kata Enak dalam Bahasa Indonesia

Tinggalkan komentar